Saturday 3 September 2016

Pantai sawarna

Gue mau berbagi pengalaman berwisata
ke Pantai Sawarna! Busyet…! ternyata
keindahan pantainya melebihi bayangan
gue sebelum berangkat ke sana. Beberapa
artikel blog atau website yang gue baca
sebelum berangkat, gak ada yang bisa
menggambarkan suasana aslinya secara
utuh, sebagai pantai yang indah dan
mempesona.

Tapi
sayang, perjalanan wisata perdana gue ke
Pantai Sawarna terbilang berantakan alias
mengecewakan, karena banyak informasi
yang gua dapet dari blog atau website,
banyak yang salah (mengada-ada) dan
sebagian lagi sudah kadaluarsa, terutama
soal tips, tempat-tempat wisata Sawarna,
info penginapan, rute, akses transportasi
Jakarta-Sawarna, akses ke pantai,
“logistik” (perbekalan) dan sebagainya.
Kondisi Pantai Sawarna sangat berbeda
dengan tempat wisata pantai lain di
Indonesia, khusunya di daerah Jawa Barat
dan Banten. Pantai Sawarna punya
keunikan tersendiri mulai dari keindahan
pantai (ombak, hamparan pasir, cuaca,
pemandangan), akses transportasi, jalur
ekstrim, akses ATM, hingga cara
berhadapan/berinteraksi dengan warga
yang tinggal di sekitar pantai.
Lazada - Toko Online
Terbesar
GRATIS
(562.520)
Harga Termurah Tahun Ini
Hari Belanja Nasional Diskon Besar di Apps

Unduh

Awalnya, gue menilai lebay berbagai
posting atau tulisan dari teman-teman
yang berbagi pengalaman berwisata ke
Pantai Sawarna, tapi setelah gagal total di
wisata perdana ke Pantai Sawarna, gue
mulai sadar, wisata ke sana memang
butuh perencanaan yang ekstra detail dan
matang. Kalau salah perhitungan, bias
menderita! Kenapa begitu? Simak
penjelasan gue sampai selesai….! Kalau
enggak, bisa menyesail!
Sebelum masuk ke tips dan info-info
penting persiapan berwisata ke Pantai
Sawarna, gue mau coba gambarin
keindahan di sana, juga mau kasih
gambaran suasana menarik sepanjang
perjalanan ke sana. Gue rasa, ini lumayan
penting, karena setiap orang punya tujuan
berbeda-beda mudah-mudahan bias
mewakili keinginan teman-teman.
Kanapa Memilih Pergi Ke Pantai Sawarna?
Bukan ke tempat lain! Itu pertanyaan bini
gue, waktu pertama kali, gue ngajak dia
berlibur ke sana. Jawaban gue sederhana.
Penasaran aja, banyak temen di kantor
yang ngomongin Pantai Sawarna. Katanya
sih mantap! “Suasana alamnya lebih indah
dan mempesona dari Pantai Kuta!”
Bini gue langsung tanya? “Emang
Lokasinya di mana?”
Gue langsung jawab sambil nunjukkin
peta dari Google Map yang gue install di
smart phone kesayangan Gue. “Lokasinya
di pantai selatan, tepatnya di daerah
Bayah, dari Pelabuhan Ratu Sukabumi,
masih sekitar 4 jam ke arah barat, menuju
provinsi Banten.” Sambil nyengir dan
berharap dapat approval (persetujuan) dari
dia.
Tanpa diduga, bini gue yang cantik itu,
kasih persetujuan, “Ayo, yang! Kita
berangkat.” Dengan raut muka
sumbringah. Rupanya, dia lagi butuh
refreshing, karena lagi ngurusin project
memusingkan di tempat kerjanya “Kita
lupain dulu kerjaan kantor, waktunya
bersenang-senang…!”.
Ada jawaban begitu, gue langsung buka
laptop buat browsing, cari informasi
seputar Pantai Sawarna.
Browsing Foto/Gambar & Video Pantai
Sawarna
Gue pengen tahu seberapa indah dan
mempesona Pantai Sawarna, sekaligus
seberapa pantas tempat itu untuk gue
datangi karena gue harus menempuh
perjalanan, sekitar 250 km (-+ 5-8 jam)
dari Jakarta. Gue khawatir, perjalanan ke
sana gak sebanding dengan perjuangan
gue menuju ke sana.
Yang pertama kali gue kerjain, gue buka-buka Google Image, buat lihat foto-foto
pantai sawarna. Hasilnya menarik.
kesimpulannya, Pantai Sawarna, layak jadi
destinasi liburan gue. Cukup menarik
karena menawarkan suasana pantai
dengan hamparan pasir putih yang luas
dan bersih dengan pemandangan
(landscape) yang mempesona.
Tapi yang ingin gue share soal ini, setelah
gue berkunjung ke sana, perbandingan
foto-foto yang gue lihat sebelumnya di
internet dengan pengamatan langsung
dengan mata telanjang, Pantai Sawarna
jauh lebih indah dan mempesona,
mungkin karena sudut pandang kamera
yang sangat terbatas sehingga tidak bisa
menggambarkannya secara utuh.
Suasana pantainya masih sangat perawan,
itu karena Pantai Sawarna agak sulit di
akses. Tidak ada transportasi umum
menuju ke sana. Pengunjung Pantai
Sawarna, umumnya menggunakan mobil
pribadi, dan kelihatannya, mereka adalah
orang-orang menengah ke atas sehingga
prilakunya lumayan ‘beradab’. Dan karena
itu juga, Pantai Sawarna menjadi sangat
eksklusif tetapi terbuka bagi siapa pun
yang ingin berkunjung ke sana.
Waktu pertama gue menginjakkan kaki di
Pantai Sawarna, kesan yang gue dapet,
suasananya kondusif banget buat
refreshing, suasananya tenang dengan
hamparan pasir putih bersih terbentang
luas, deburan ombak bersautan memberi
kesan pantai 100%. Sangat berbeda
dengan pantai-pantai lain yang penuh
sesak pengunjung, penuh sesak
pedagang, airnya keruh dengan sampah
yang berserakan di mana-mana.
Di pagi dan sore hari, pas banget buat
main di tepian pantai, waktunya pas
banget, soalnya terik matahari masih
belum terasa panas. Di siang hari, pas
banget buat menikmati keindahan pantai
sambil menikmati berbagai hidangan di
bale-bale tradisional bernuansa pantai. Di
malam hari, pas buat bakar-bakar ikan,
jagung atau yang lainnya.
Waktu pertama kami lihat foto-foto Pantai
Sawarna di internet gue agak bingung
karena suasana pantainya berbeda-beda.
Ternyata setelah gue berkunjung ke sana,
Sawarna itu nama desa. Di desa Sawarna
ada tiga tempat wisata pantai yang
jaraknya berdekatan. Ada pantai pasir
putih yang luas dan bersih, ada pantai
karang da nada juga pantai perpaduan
karang dan pasir dalam sebuah teluk.
1.Pantai Ciantir, Sawarna.
2.Pantai Tanjung Layar, Sawarna.
3.Pantai Legon Pari, Sawarna.
4.Pantai Karang Taraje, Sawarna.
Ini dia penampakannya:
Pantai Ciantir, Sawarna.

No comments:

Post a Comment